BeritaPolitik

Soal Beasiswa, Simak Penjelasan Lalu Iqbal untuk NTB ke Depan!

×

Soal Beasiswa, Simak Penjelasan Lalu Iqbal untuk NTB ke Depan!

Share this article

Lalu. Muhamad Iqbal Bersilaturahmi Di Salah satu Titik Di Sumbawa

Sumbawa – Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal kembali memberikan penjelasan soal komitmennya tentang nasib beasiswa kepada mahasiswa di Gumi Gora.

Eks Dubes RI untuk Turki itu menjelaskan bahwa beasiswa adalah salah satu program pemerintah yang sangat mulai. Ia juga berkomitmen untuk melanjutkan dan memperbanyak kuota bagi penerima.

Hanya saja, ia berkomitmen tidak akan menggunakan APBD untuk melanjutkan program tersebut. Ia melihat, beasiswa ini harus dicarikan dana alternatif agar tidak mengganggu prioritas yang lain.

“Saya ini alumni beasiswa, saya S1-S3 sebagai penerima beasiswa. Dan saya tau kalau beasiswa itu sangat dibutuhkan. Sebenernya keluarga saya itu cukup berada sebetulnya, cuma waktu itu saya 4 orang yang harus kuliah. Mungkin kalau bukan karena beasiswa mungkin saya sebagai kakak yang harus dikorbankan untuk adik-adik saya,” kata Lalu Iqbal saat melakukan dialog dengan pemuda di Sumbawa, Sabtu  (21/9/2024).

Menurutnya, di NTB sangat banyak tokoh-tokoh yang pernah merasakan berkuliah dengan beasiswa. Seperti, dua eks Gubernur NTB sebelumnya, yakni Zulkieflimansyah dan TGB Zainul Majdi.

Baca Juga :  Sidak Komisi III DPRD Lobar Di Mambalan Rekomendasikan Izin Pengembang Di Tinjau Kembali

“Anda punya tokoh nasional, namanya Zulkieflimansyah juga mantan Gubernur NTB, dia itu penerima beasiswa S2-S3. Sebelumnya lagi itu ada namanya TGB, beliau juga alumni beasiswa. Jadi, beasiswa itu adalah katalisator untuk mengembangkan dirinya sebagai seorang yang sukses,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya sejak awal tidak pernah menyebut jika akan menghapus beasiswa. Ia bahkan di beberapa tempat menyampaikan jika program tersebut adalah mulia.

“Jadi saya tidak pernah sejak awal bilang akan menghapus beasiswa, saya menyakinkan bahwa beasiswa adalah program yang mulia, saya yakinkan akan lanjutkan,” tegasnya.

Baginya, yang perlu diubah dari program beasiswa sebelumnya adalah tata kelola yang menggunakan APBD. Menurutnya, hal itu harus diubah agar tidak lagi membebani pendanaan daerah.

“Yang saya tidak akan lanjutkan adalah membiayai beasiswa ini melalui APBD. Oleh karena itu saya akan merubah tata kelolanya,” bebernya.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga Sambut Era Energi Bersih di GIIAS 2024

Ia menjelaskan bahwa NTB merupakan provinsi yang tidak kaya. APBDnya hanya 6 triliun, penduduknya hampir 6 juta jiwa. Baginya, jika dengan rasio satu orang dapat satu juta per tahun. Maka itu sangat kecil untuk mengeksekusi program.

Tak sampai sana, 6 triliun itu kata Iqbal, setengahnya untuk menggaji pegawai, sisanya itu hanya 3 triliun, sebagian lagi sekitar ratusan juta digunakan untuk membayar hutang jangka pendek.

“Dan yang bisa dipakai untuk bayar program itu hanya 2 triliun saja. Lalu apa yang bisa kita dapat dengan dana seperti itu. Makanya saya bilang sejak awal, siapapun yang mau menjadi gubernur NTB kalau diotaknya semua pembangunannya akan dibiayai oleh APBD, maka dia sudah gagal sebelum menjadi gubernur,” katanya.

“Hari ini dengan kondisi fiskal yang sangat sempit seperti itu, yang kita butuhkan adalah pemimpin atau gubernur yang berani dan sanggup mencari pembiayaan alternatif pembangunan di NTB,” sambungnya.

Lalu Iqbal dengan pengalaman selama puluhan tahun di Kementerian Luar Negeri sangat tau betul bahwa banyak lembaga di luar negeri yang bersedia memberikan beasiswa tanpa menggunakan APBD.

Baca Juga :  Race 1 Kejurnas Balap Motor Sportbike Di Pertamina Mandalika Menghadirkan Persaingan Ketat

“Dan itulah sebabnya saya tunjuk Dr Jizun sebagai Jubir muda saya kita berharap kalau anak NTB ini mampu kenapa tidak kita cetak Jizun-jizun yang lain melalui program beasiswa yang akan kita rancang,” imbuhnya.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan jika dirinya saat ini masih menjabat sebagai Ketua Asosiasi Diplomat Indonesia (ADI), yang mengetuai semua duta besar dari Indonesia. Hal itu pun dinilai akan mempermudah komunikasinya dengan para diplomat di seluruh dunia untuk mengetahui informasi soal beasiswa bagi mahasiswa di NTB.

“Saya ketua kelas mereka, jadi tinggal kita identifikasi nanti negara-negara mana yang akan menjadi tujuan kita dan berapa yang dibutuhkan untuk kebutuhan 10 tahun ke depan. Lalu kita nominasikan, ini keahlian yang kita butuhkan, kita cari negara mana yang paling ahli soal itu. Lalu kita minta para dubes ini tolong dong bantu saya cariin di sana,” pungkasnya.(zxy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *