Pariwisata

DPRD Geram Kadis Pariwisata Loteng Seakan Mendukung Aksi Ngeseks Bule di Pantai 

×

DPRD Geram Kadis Pariwisata Loteng Seakan Mendukung Aksi Ngeseks Bule di Pantai 

Share this article
H.  Supli Anggota DPRD Lombok Tengah . ist 

Lombok Tengah- dprd/">Anggota DPRD Lombok tengah H. Suplai geram dengan ulah turis yang melakukan tindakan yang tidak senonoh di pantai kute Lombok Tengah hingga viral di media sosial

Supli menegaskan Pemerintah Alfa dalam mengatur persoalan tersebut dan harus di antisifasi jauh hari. Dirinya sangat terperanga dengan kejadian itu, sehingga supaya tidak terjadi kembali terang suplai maka harus di siapkan peraturan atau dalam istilah Sasak ada Awik-awik yang di terapkan di tempat itu.

” Jauh hari harus di siapkan Awik-awik peraturan supaya hal-hal tersebut tidak terjadi” terang suplai di komplek DPRD Loteng pada Kamis ( 3/10/2024)

Baca Juga :  Dorong Pariwisata Selatan Lombok, Jilbab Ijo Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat

Terkait pernyataan dari kepala dinas pariwisata lalu sungkul secara personal dan kelembagaan kami tidak sepakat dan menolak keras hal itu, karena seakan dirinya membuka jalan dan membenarkan apa yang di lakukan oknum WNA itu.

” Saya tidak setuju dengan kadis pariwisata karena seolah pak kadis memberikan pembenaran terhadap aksi WNA itu” geram Supli

Lantas tidak boleh bule-bule itu, lanjut Supli melakukan hal-hal yang ditempat kita itu sangat dilarang walaupun di negara mereka itu merupakan budayanya tapi kita memiliki budaya yang sangat menjaga betul etika dan moral dalam bertindak di muka publik.

“tidak boleh budaya mereka di terapkan di tempat kita sehingga harus ditertibkan” lanjut Supli

Baca Juga :  Rayakan Natal dan Tahun Baru di Qunci Villas Resort Jadi Kunci Hiburan Sesungguhnya

Segera disampaikan kepada masyarakat dunia bahwa pulau lombok ini merupakan masyarakat mayoritas muslim yang menjaga agamanya dan adat istiadatnya.

” agama sangat melarang apalagi adat tidak di perbolehkan” ungkap Supli

Seperti ketika kita sebut Supli datang ke sejumlah tempat yang di sucikan seperti Borobudur contohnya harus menggunakan pakaian khusus begitu juga ketika kita masuk ke pure kemaliq Lingsar juga kita harus mengenakan pakaian yang sopan dan menggunakan sarung dan pengikat pinggang yang diberikan oleh pemangku di tempat itu.

Jadi DPRD minta dari bandara mulai pasang plang larangan perbuatan tidak senonoh dan model berpakaian di tempat umum tidak boleh sembarangan yang menurut mereka itu biasa karena jika kita menjaga kebudayaan dan adat istiadat maka mereka akan segan kepada kita.

Baca Juga :  Dorong Pariwisata Selatan Lombok, Jilbab Ijo Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat

Sebelumnya kepala dinas pariwisata Lalu Sungkul menilai perbuatan turis yang melakukan tindakan tidak senonoh di pantai kute itu hal yang biasa dan merupakan budaya dari mereka malah mantan camat pujut itu menyalahkan warga yang merekam aksi bule itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *