Lombok Tengah – Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya, ST., MT., memaparkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok di bawah kepemimpinan Bupati H. Lalu Pathul Bahri dan Wakil Bupati M. M. Nursiah, mencatatkan pencapaian signifikan. Dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, sejumlah indikator makro ekonomi menunjukkan tren positif, mulai dari penurunan angka kemiskinan hingga peningkatan laju pertumbuhan ekonomi.
Salah satu capaian penting adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang melonjak dari 66,72 pada 2021 menjadi 70,41 pada 2023. Lonjakan 3,69 poin ini terbilang signifikan jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yang hanya meningkat 3,21 poin. Hal ini mencerminkan efektivitas kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, serta perekonomian yang diusung pemerintah daerah.
”Peningkatan ini juga menunjukkan bahwa kita pada jalur yang tepat. Namun perjuangan belum selesai, kita harus terus bekerjasama guna menciptakan masa depan yang lebih baik” kata Sekda Loteng, H. Lalu Firman Wijaya, Selasa (8/10/2024).
Tidak hanya itu, pemerintah Lombok Tengah juga berhasil menekan angka kemiskinan. Selama tiga tahun terakhir, angka kemiskinan turun 1,37%, sementara kemiskinan ekstrem mencatatkan penurunan drastis dari 3,40% menjadi 0,72%. Dengan pencapaian ini, Lombok Tengah kini memiliki angka kemiskinan ekstrem terendah di Nusa Tenggara Barat.
“Penurunan angka kemiskinan ini menjadi bukti bahwa upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai membuahkan hasil. Akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan semakin luas, serta program perlindungan sosial berjalan lebih efektif,” ujar H. L. Firman Wijaya.
Sementara itu, di sektor ekonomi, Lombok Tengah menunjukkan pemulihan yang solid pascapandemi COVID-19. Pada 2023, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,77%, naik dari 3,55% pada 2022. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di Provinsi NTB, didorong oleh peningkatan sektor pariwisata, pertanian, dan pembangunan infrastruktur.
Penurunan angka pengangguran juga menjadi bukti suksesnya strategi pemulihan ekonomi. Angka pengangguran terbuka berhasil ditekan dari 3,02% pada 2022 menjadi 2,78% pada 2023. Penurunan angka pengangguran ini didorong oleh program padat karya, dukungan terhadap UMKM, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Sejalan dengan itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Lombok Tengah juga menunjukkan peningkatan, dari Rp 11,47 juta pada 2021 menjadi Rp 12,10 juta pada 2023. Peningkatan ini mencerminkan bahwa kesejahteraan masyarakat semakin membaik.
”Dengan berbagai pencapaian ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berada di jalur yang tepat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami optimis, Insyaallah pembangunan yang telah dirintis akan terus berlanjut, dan semakin baik” tutup Sekda Loteng H. L. Firman Wijaya.