Lombok Barat, NTB – Polres Lombok Barat Bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui berbagai dinas serta tokoh masyarakat menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Revitalisasi Kampung Bebas Dari Narkoba (KBDN), Kamis (14/11/2024).
Pertemuan yang diselenggarakan di Aula Restoran Ujung Landasan, Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, ini bertujuan untuk mengukuhkan upaya bersama dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah tersebut.
Kasat Resnarkoba Polres Lombok Barat, AKP I Nyoman Diana Mahardika, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program besar Asta Cita Presiden RI.
Didukung oleh pembentukan 7 desk, salah satunya adalah Desk Pemberantasan Narkoba.
“Dalam pelaksanaan desk ini, kami menginisiasi program Kampung Bebas Dari Narkoba (KBDN). Sebagai aksi nyata dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba di tingkat Desa,” ungkap AKP I Nyoman Diana.
*Tujuan dan Strategi Revitalisasi Kampung Bebas Dari Narkoba*
Pembentukan KBDN bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta peran aktif masyarakat dalam memberantas narkoba secara swadaya di tingkat desa.
Selain sebagai wujud nyata dari Desk Pemberantasan Narkoba, program ini menargetkan seluruh wilayah hukum Polres Lombok Barat.
Dengan fokus awal pada desa atau wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
AKP I Nyoman Diana menjelaskan pentingnya dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat serta instansi pemerintah daerah dalam merealisasikan KBDN.
“Revitalisasi KBDN kali ini melibatkan banyak stakeholder dengan cakupan yang lebih luas. Kami berharap agar semua pihak, sesuai dengan bidang masing-masing, bisa memberikan kontribusi optimal demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas narkoba,” tuturnya.
Revitalisasi KBDN juga akan diiringi dengan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) khusus yang akan bekerja dalam lingkup yang meliputi pencegahan, penegakan hukum, rehabilitasi, dan publikasi mengenai bahaya narkoba.
“Pokja ini diharapkan mampu menguatkan sinergi antar-instansi dan memastikan program berjalan sesuai rencana,” tambahnya.
*Pelibatan Berbagai Elemen Masyarakat*
Pertemuan ini dihadiri oleh beragam elemen, mulai dari BNN Provinsi NTB, Bakesbangpol, Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan, hingga Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat.
Hadir pula sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang mewakili Kecamatan Labuapi dan Desa Karang Bongkot.
Pelibatan tokoh masyarakat dan agama dalam program ini dinilai sangat penting oleh AKP I Nyoman Diana.
Mengingat pengaruh mereka yang besar dalam menyosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan bebas narkoba.
“Peran serta dari tokoh-tokoh masyarakat ini adalah elemen vital dalam mendorong partisipasi aktif warga. Dukungan mereka dapat memberikan contoh positif bagi generasi muda dan membantu membangun pola pikir yang lebih sehat di lingkungan sosial,” ujarnya.
Tokoh agama yang hadir juga turut memberikan apresiasi terhadap program ini.
Menurut mereka, inisiatif untuk memberantas narkoba melalui pendekatan komunitas sangat tepat, mengingat pentingnya kepercayaan dan kerjasama antar warga dalam membentuk komunitas yang bersih dari narkoba.
*Harapan Ke Depan*
Namun, pemberantasan narkoba di Lombok Barat tidaklah tanpa tantangan. AKP I Nyoman Diana mengakui bahwa peredaran narkoba terus berkembang, dan pola penyalahgunaannya semakin kompleks.
Maka dari itu, pembentukan KBDN merupakan langkah strategis untuk menghadapi dinamika tersebut.
“Kampung Bebas Narkoba bukan hanya sekadar program, tapi juga upaya konkret yang menuntut komitmen jangka panjang. Kami berharap masyarakat tidak hanya sebagai objek, namun juga subjek yang aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, AKP I Nyoman Diana juga menyampaikan bahwa salah satu fokus KBDN adalah upaya preventif.
Melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Diharapkan, dengan edukasi yang tepat, angka penyalahgunaan narkoba dapat ditekan.
Sementara itu, dukungan dari pihak berwenang dalam bentuk penegakan hukum akan menjadi bagian integral dalam menjaga keberlangsungan program ini.
*Kolaborasi untuk Mencapai Hasil yang Optimal*
Selain program edukasi dan sosialisasi, peserta rapat juga mengusulkan berbagai langkah preventif.
Serta penanganan langsung yang bisa dilakukan secara terintegrasi antara polisi, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Salah satu usulan yang muncul adalah pemberdayaan kelompok pemuda desa sebagai agen perubahan.
Berperan aktif dalam memantau dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan di wilayah mereka.
Sesi diskusi dalam rapat ini berlangsung interaktif, di mana para peserta rapat menyampaikan masukan dan saran untuk memperkuat strategi pencegahan.
“Masyarakat diharapkan untuk segera melaporkan jika terdapat aktivitas mencurigakan di lingkungannya. Sinergi yang solid di antara semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Para peserta rapat dari berbagai dinas juga bersepakat untuk menyelaraskan agenda masing-masing dengan program KBDN, demi memastikan optimalisasi sumber daya.
Sebagai contoh, Dinas Kesehatan akan memberikan dukungan Skrining Kesehatan, dan bantuan alat test strip narkoba.
Sedangkan Dinas Pendidikan berkomitmen untuk memasukkan materi bahaya narkoba dalam kegiatan pembelajaran sekolah.
*Penutupan dan Harapan Akhir*
Kegiatan rapat ini berakhir dengan komitmen bersama untuk melanjutkan upaya revitalisasi Kampung Bebas dari Narkoba sebagai program berkelanjutan.
AKP I Nyoman Diana mengakhiri acara dengan menyampaikan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya tergantung pada kepolisian atau pemerintah daerah saja.
Tetapi pada komitmen bersama seluruh elemen masyarakat.
“Perang melawan narkoba adalah tugas kita bersama. Mari kita wujudkan Lombok Barat yang sehat dan bersih dari narkoba,” tutupnya.