Berita

Cerita Bupati-wakil Bupati Terpilih Laz-Adha Soal Sulit dan lamanya Proses Perizinan Di Lobar 

×

Cerita Bupati-wakil Bupati Terpilih Laz-Adha Soal Sulit dan lamanya Proses Perizinan Di Lobar 

Share this article

Lombok Barat- Cerita bupati terpilih Lombok barat di persulit pengurusan izin di daerahnya sendiri. Adalah Lalu Ahmad Zaini dan Nurul Adha Pasangan bupati dan wakil lobar/">bupati Lobar terpilih dengan jargon LazAdha bercerita ketika dirinya tengah mengurus izin baik posko yang beralamatkan di jalan baypas bil Babusalam Gerung, dan sejumlah izin lainnya Pada Kamis (2/1/25).

Di temui di sela-sela kegiatannya di posko utama penangan Laz sapaan akrabnya menuturkan ketika dirinya mengurus izin dirinya harus menghadapi birokrasi yang berbelit-belit, harus masuk meja satu dua dan seterusnya. Belum lagi jelasnya harus menghadap orang ini dan orang itu, lantas dirinya mempertanyakan apakah standart oprasional pelayanan (SOP) seperti itu.

Baca Juga :  Turun Reses Ketua Komisi IV DPRD Lobar Siap Tampung Semua Keluhan Masyarakat

“ketika saya urus izin poskonya harus melewati proses panjang dan harus menghadap orang ini dan orang itu” tuturnya

Namun dirinya masih menaruh prasangka baik mungkin sedang proses yang harus ketat, namun malah teralu ketat hingga izin yang di tunggu sangat lama, dirinyapun membayangkan proses perizinan di Lobar, dengan sebuah rumah yang menerapkan satu pintu pelayanan namun banyak jendela yang dibuka.

” Saya ibaratkan satu rumah dengan satu pintu namun banyak jendela sehingga jalur keluar masuknya banyak” kelakarnya

Dirinya sampai delapan bulan harus mengurus izin hingga bisa keluar, dengan perjuangan harus bolak-balik bertemu dengan orang yang berbeda.

” Bolak-balik terus, menghadap dan bertemu dengan orang yang berbeda” tuturnya

Baca Juga :  Koprasi NTB Uber Garuda Jaya Siap Sukseskan Program President PRABOWO Di NTB

Dirinya berkomitmen bahwa praktik-praktik ini sangat merugikan masyarakat karena akan menghambat proses investasi untuk membangun daerah kedepan dirinya bersama Nurul Adha akan memberlakukan sistem pelayanan dengan waktu tunggu yang singkat kalau perlu one stop service atau pelayanan 24 jam.

” Dalam diri pegawai negeri itu sudah melekat fungsi pelayanan sehingga semua praktik pelayanan di luar ketentuan akan di hilangkan” tegasnya

Semua pelayanan harus berbasis digital dan mengedepankan proses kecepatan ketepatan dan tuntas demi pelayanan untuk masyarakat yang prima.

” Jika prosesnya hanya lima harus harus lima hari tidak boleh lebih dari itu” ungkapnya

Dari informasi yang berhasil kami himpun persoalan perizinan di Lobar kerap kali menjadi momok yang tidak baik bagi masyarakat sehingga harus di temukan titik dimana macet dan sulitnya proses itu padahal aturannya tidak seperti itu, dengan terpilihnya pemimpin baru di Lobar maka persoalan ini harus di urai dan di selesaikan persoalannya.

Baca Juga :  Wika Salim: “BEST EXPERIENCE! Bisa Main di Sirkuit Mandalika”, Pertamina Mandalika International Circuit Selalu Punya Cerita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *