Berita

Ponpes Al-hamidiyah Kediri Gelar Konser Sholawat Nahdliyah 1 Abad Datok Faishal 

×

Ponpes Al-hamidiyah Kediri Gelar Konser Sholawat Nahdliyah 1 Abad Datok Faishal 

Share this article

Lombok Barat- Seratus tahun kiprah Almagfurullah TGH. Lalu Muhamad Faisal atau Datok Faisal tokoh sejarah Nahdatul Ulama (NU) Pulau Lombok di peringati dengan sejumlah kegiatan salah satunya adalah konser sholawat Nahdiliyah yang di gelar oleh salah satu cucu beliau yang meneruskan perjuangannya di bidang dakwah tarbiyah Dr. L. Muhamad Iqbal Murad.

Bertempat di Gedung kampus dua ponpes Al-hamidiyah motong are Kediri Lombok Barat, acara konser sholawat bertajuk satu abad kelahiran dan kiprah Almagfurullah TGH. L. Muhamad Faishal (Datok Faisal) bersama Gus Munir Debu Attambrani melantunkan sholawat-sholawat kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

” Alhamdulillah hari ini kami membuat kegiatan untuk mendulang nilai dari dua gen keberkahan yaitu dari timur, tengah dan barat.” jelas Dr. L. Muhamad Iqbal Murad pada 28/1/2025

Dr. Iqbal dihadapan ratusan santri-santriwati dan jema”ah juga menguraikan bahwa ponpes Al-hamidiyah dirikan oleh mendiang ayahhandnya Almarhum Tgh. Lalu Murad beliau adalah putra dari Almagfurullah Tgh. Abdul Muhitd atau saudara (sanakan) dalam bahasa Sasak dari Almagfurullah Tgh. Abdul Hafidz Kediri Lobar beliau kemudian berguru kepada Almagfurullah Tgh. Zainuddin Abdul Madjid Pancor Lombok Timur dan mendirikan ponpes Al-hamidiyah kemudian beliau (red) Tgh. Lalu Murad menikah dengan salah satu putri dari Datok Faishal tokoh karismatik NU di Praya Lombok Tengah Hj. Baiq Setiati Faishal.

Baca Juga :  LazAdha dan Rintun Optimis Menangkan Pilbub Lobar 

“Sehingga dari dua zurriat itu muncul gen keberkahan yaitu NU dan NW yang selalu di ajarkan dan di amalkan di ponpes ini” Terangnya

Dirinya juga menegaskan bahwa baik Hiziban, Ratiban dan wirid manhal terus berkumandang dalam setiap kegiatan di ponpes tersebut menjadikan lembaga pendidikan tersebut lengkap dengan khazanah ilmu pengetahuan yang menjadi nafas dari perjuangan kedua tokoh islam baik Almagfurullah Tgh. Abdul Muhith dan Tgh. L Muhamad Faisal.

” kami sebagai cucu terutama saya cucu paling besar yang masih hayat saat ini terus berikhtiar meneruskan perjuangan beliau sesuai dengan ruang kapasitas yang kami miliki” terangnya

Lantunan selawat yang di bawakan oleh debu Gus munir yang juga ketua Lesbumi NU kota Depok itu menambah kekhusukan susana di halaman ponpes Al-hamidiyah tersebut.

*Sosok Almagfurullah Tgh. L. Muhamad Faisal Praya*

 

Mengenal Lebih Dekat Datok Faisal, Jejak Penyebaran Islam di Lombok

TGH Lalu Muhammad Faisal atau dikenal pula dengan nama Datok Faisal adalah pendiri pondok pesantren (Ponpes) Manhalul Ulum Al-Islamiyyah Praya, Ponpes tertua Nahdlatul Ulama (NU) di Lombok Tengah.

Baca Juga :  Tinjau MotoGP Indonesia 2024, Menfarekraf Bertemu Marc Marquez

Datok Faisal adalah satu di antara sederetan ulama yang karismatik di Pulau Lombok. Datok Faishal dilahirkan di Praya pada tahun 1925 M, di tengah-tengah keluarga yang sangat konsisten menjalankan agama.

Ayahnya adalah TGH Abdul Al Hannan juga adalah sosok ulama yang begitu intens terhadap Islam. Hal ini tentu saja selanjutnya menjadi nilai tersendiri bagi perjalanan intelektual Datok Faishal terutama dalam pengembangan Islam di Pulau Lombok. sosok Datok Faishal dan jejak perjuangannya mendakwahkan islam di Pulau Lombok. Datok Faisal sebagai seorang ayah yang humble, sangat konsisten terhadap pendiriannya dan sangat teguh memegang prinsip Sehingga masalah mengenai hukum agama itu tidak bisa ditawar-tawar. Siapapun yang mengubah-ubah yang beliau yakini sebagai hukum agama itu Insya Allah tidak akan bisa tergoyahkan.

Keteguhan prinsip Datok Faisal tersebut menjadi prinsip anak-anak muda generasi Datok Faisal yang dijadikan sebagai pegangan. Sehingga selama kita berpegangan pada ajaran seperti itu Insya Allah akan tetap pada on the track dengan perjalanan mengikuti jejaknya

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Dan Tokoh Agama Narmada Lobar Deklarasi Dukung Iqbal- Dinda 

Ponpes Manhalul Ulum Sendiri sebagai jejak peninggalan didirikan oleh Datok Faisal pada tanggal 15 Mei 1956 Masehi.

Ponpes ini untuk menampung putra putri warga nahdliyin yang ingin sekali menempuh agama sehingga disiapkan ponpes yang berdiri di tanah sekitar 50 are ini.

Ponpes Manhalul Ulum ini tidak monolitik yang tidak hanya berada di satu tempat dan terpusat. Akan tetapi tetapi menyebar di banyak tempat.

Alumni-alumni yang pernah menimba ilmu juga banyak yang sudah mendirikan yayasan, lembaga pendidikan dan mengelola majelis taklim dan lain sebagainya. Banyak tuan guru yang punya lembaga dan ponpes besar di daerah ini adalah murid-murid beliau yang pernah menimba ilmu pada beliau.

Datok Faisal semula buka pesantren pada awalnya pengajian biasa yaitu bentuknya halaqah seperti pesantren tradisional.

Meskipun ada kurikulum pemerintah namun tetap berjalan kegiatan-kegiatan dil uar kurikulum pemerintah. Oleh karena itu, disamping ada madrasah terdapat pula diniyah, TK, takhasus dan kajian-kajian yang lain.

Kompleks pemakaman TGH Lalu Muhammad Faisal masih terletak dalam lingkungan Ponpes Manhalul Ulum Al- Islamiyyah Praya Lombok Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *