BeritaDaerah

Tidak Di Urus  Orang Tua, Deluna Butuh Perhatian Uluran Tangan Dermawan

×

Tidak Di Urus  Orang Tua, Deluna Butuh Perhatian Uluran Tangan Dermawan

Share this article
Oplus_131072

Lombok – Nasib tak beruntung dialami Deluna Shaqliena Al-Qodri, balita usia dua tahun tiga bulan yang tinggal di Dusun Luwuk, Desa Tempos, Kecamatan Gerung Lombok Barat. Sejak baru lahir

Balita yang mengalami gangguan syaraf ini ditinggal pergi oleh orang tuanya. Orang tua balita ini bercerai ketika ia masih didalam kandungan.

 

Mirisnya diusia dua pekan Deluna setelah lahir, ibunya pergi meninggalkannya merantau ke luar negeri. Kini Deluna diasuh oleh Kakek dan Neneknya yang hidup serba kekurangan. Balita yang menderita kelainan sejak berusia delapan bulan ini pun butuh perhatian dari pemerintah. Rabu (7/5), awak media bersama Kades Tempos Sudirman,SH..MH., dan Kadus Luwuk Sofian menyambangi Deluna di rumah Kakek bernama Muliadi dan neneknya Fatimah.

 

Ketika para awak media tiba, Balita malang itu tengah digendong sang nenek yang mengalami sakit mata katarak. Kondisinya sekilas terlihat normal seperti anak pada umumnya. Namun dia menderita penyakit gangguan syaraf sehingga harus terapi ke RSUD Tripat Gerung setiap pekan.

“Dua kali sepekan, setiap hari Senin dan Kamis saya antar cucu saya ini terapi ke rumah sakit Gerung,” jelas Fatimah.

Baca Juga :  Pj. Bupati dan Bawaslu Lobar Sepakat Smash ASN terlibat Politik Praktis

 

Kondisi Deluna saat ini cukup memprihatinkan. Ia dirawat kakeknya Muliadi dan neneknya Fatimah. Muliadi bekerja sebagai pengarat atau pencari rumput untuk sapi milik orang lain.

Hasilnya nanti dibagi dua dengan pemilik sapi ketika sapi dijual atau berkembang biak. Fatimah menuturkanv cucunya lahir 2022 lalu. Bayi mungil dengan kulit putih bersih ini lahir dari rahim putrinya Lina Mayanti yang saat itu berusia 16 tahun menikah dengan Ari Gunawan.

 

Sayangnya, sebelum lahir, kedua orang tua Deluna telah bercerai. Sehingga sejak saat lahir, Deluna tak pernah disambangi ayahnya. Kemudian ibunya juga pergi meninggalkannya dua pekan setelah dia dilahirkan. Akibatnya, Deluna yang saat itu membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya justru ditinggal ibu dan bapaknya. Beruntung, neneknya Fatimah merawatnya dengan penuh kasih sayang. Fatimah yang saat itu berjualan di Pasar Gerung berupaya merawat cucunya setiap hari.

 

Namun dia harus menerima kenyataan berhenti berjualan ketika cucunya divonis menderita gangguan syaraf ketika berusia 8 bulan. “Dia tidak bisa duduk, tidak bisa bicara dan yanga lainnya seperti anak normal. Makanya saya berhenti bekerja, suami saya yang bekerja menjadi pengarat untuk kebutuhan sehari-hari,” bebernya.

Baca Juga :  Peringati HUT TNI ke-79, 150 Atlet Berlaga di Turnamen Paralayang Piala Panglima TNI

Ia sendiri telah mendapatkan program bantuan PKH dan BPJS. Selain itu, ada bantuan dari desa, seperti makanan, BLT DD dan lainnya. Termasuk pelayanan posyandu rutin terhadap Deluna. Rumah yang ditinggali pun dari bantuan gempa.

 

Saat ini cucunya membutuhkan perhatian dari pemerintah agar memudahkannya menjalani Terapy. Sebab terkadang jarak ke RSUD Gerung yang lumayan jauh sedikit menyulitkannya mengantar sang cucu. “Kalau bisa bagiamana caranya kami bisa dapat pelayanan agar mudah, tidak jauh. Kami Harap bisa turun pelayanan kesini,”harapnya. Fatimah juga mengaku saat ini cucunya butuh kereta anak agar memudahkan membawanya bermain. Ia juga berharap perhatian dari pemerintah.”Kami berharap perhatian dari pemerintah,”Ujarnya.

 

Sebab berharap perhatian dari orangtua Deluna menurutnya tidak mungkin. Sejak lahir hingga saat ini mereka belum pernah memberikan nafkah. Jangankan memberikan nafkah, datang menjenguknya saja tidak pernah. Sementara itu Kadus Luwuk, H Sofian menerangkan bahwa Balita ini sejak dilahirkan sekira berusia dua Minggu ditinggalkan oleh ibunya ke Brunei Darussalam. “Sebelum lahir Deluna ini, orang tuanya bercerai, ketika Deluna ini masih di kandungan,”kata dia. Semenjak saat itu hingga sekarang, orang tuanya tidak pernah menengok anaknya.

Baca Juga :  BPK RI Apresiasi Gubernur Iqbal, Fokus Penguatan Pondasi

 

Kini ia tinggal bersama Kakek dan Neneknya. Deluna mengalami penyakit sehingga harus diterapi ke rumah sakit tiap pekan. Ia diantar oleh kakek dan neneknya, terkadang diantar warga. Kakeknya sendiri beternak sapi. Itupun dengan Ngadas dengan pemilik ternak. Sementara itu, Kades Tempos, H Sudirman,SH..MH.,

mengatakan bahwa pihak dusun dan desa sudah memberikan perhatian dan bantuan kepada Deluna dan neneknya.

 

“Kita berikan bantuan dari desa, Disamping PKH, beras dan BPJS,”kata dia. Baru- baru ini, Pihaknya memberikan bantuan telur, susu, makanan lainnya. Deluna juga mendapatkan pelayanan posyandu rutin dari kader posyandu dan puskesmas setempat. Selain itu, Deluna mendapatkan program pemberian makanan tambahan dan stunting dari desa. Ia berharap agar pemerintah memberikan Intervensi penanganan maksimal terhadap Deluna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *