Lombok Barat – Dorong pengentasan kemiskinan ekstrim, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Lombok Barat turunkan program bantuan modal usaha dan gerobak produktif untuk para pelaku UMKM kuliner yang berjualan di sepanjang jalan dan taman kota gerung.
Lombok Barat.
Ketua BAZNAS Lombok Barat, TGH. Taisir Al-Azhar, menegaskan program ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendukung pemerintah daerah dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“kami luncurkan program ini untuk membantu pengentasan kemiskinan ekstrim untuk Lobar sejahtera ,” Jelas TGH. Taisir.
Dia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif penerima bantuan dalam menjalankan usaha mereka.
Program ini mencakup dukungan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang tersebar di 10 kecamatan, melibatkan 64 kelompok dengan total 468 orang penerima manfaat. Bantuan yang disalurkan bervariasi antara Rp 700.000 hingga Rp 1.000.000, dan ditambah dengan pengadaan 11 unit gerobak produktif senilai total Rp 88.825.000. Hal ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil di kawasan tersebut.
“Penerima telah di lakukan proses verifikasi yang ketat dari tim Baznas sehingga betul-betul penerima yang membutuhkan” ujarnya
Dalam upaya memastikan penyaluran bantuan berjalan dengan baik, BAZNAS berkolaborasi dengan Bank BSI untuk melakukan pembayaran langsung ke rekening penerima. Pendekatan ini diharapkan dapat mendigitalisasi proses dan mengurangi risiko penyalahgunaan.
“Kami bekerja sama dengan Bank BSI untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, sehingga tidak ada isu atau fitnah yang muncul,” tambahnya.
Acara distribusi bantuan ditutup dengan penyerahan simbolis bantuan sosial dan gerobak produktif oleh Bupati Lombok Barat, didampingi oleh Ketua MUI Lombok Barat dan Ketua BAZNAS Lombok Barat.
“Langkah konkret ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan berkontribusi pada perekonomian lokal” uangkapnya
Tgh. Taisir menjelaskan ada lima fokus utama sesuai Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT): pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, kemanusiaan, serta dakwah dan advokasi. Dalam konteks usaha mikro, BAZNAS juga memperkenalkan Baznas Mikro Finance Desa (BMD) yang baru terakreditasi di Gunungsari, dengan anggaran mencapai Rp 800.000.000 pada tahun 2025 dan memberikan pinjaman mulai dari Rp 1.500.000 hingga Rp 2.000.000. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada praktik pinjaman tidak resmi dan rentenir, yang sering merugikan masyarakat.
Dengan adanya program bantuan ini, diharapkan masyarakat Lombok Barat dapat memanfaatkan potensi ekonomi mereka secara maksimal dan bergerak menuju kemandirian yang lebih baik. BAZNAS percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, masyarakat tidak hanya akan menjadi mustahiq (yang berhak mendapat bantuan), tetapi juga bisa menjadi mumfiq (yang memberi) dan muzaki (yang menunaikan zakat). Tutupnya.